Foto Bersama Kader HMI Komisariat Hasyim Asy'ari |
Semarang
– Pandemi akibat merebaknya virus covid-19 masih berlanjut. Nampak belum ada
kepastian kapan pandemi akan berakhir. Alhasil, kondisi dan situasi kehidupan pun
masih terpuruk dan belum menunjukan perbaikan, termasuk di dalam dunia
kemahasiswaan.
Saat
ini, kampus di perlbagai daerah di Indonesia masih aktif melaksanakan
pengajaran dan kegiatan lain. Namun hanya melalui media daring (Online
Lecture). Tentu tak sederhana dan belum bisa dikatakan sukses. Sebab dari segi efektifitas dan efisiensi belum
memuaskan.
Dampak
pandemi untuk kegiatan luar kampus pun sangat besar. Aktifitas peningkatan
skill dan lainnya terhambat.
Pun
di HMI. Proses pengaderan sebagai ciri
khasnya ternyata terdampak oleh pandemi. Banyak kegiatan komisariat terkendala
bahkan hingga belum melaksanakan agenda wajib seperti konfercab, pelantikan,
atau Latihan Kader (LK) 1 atau Basic Training. Tentu semua ini merupakan
tantangan yang mesti disikapi dengan bijak.
Kemarin
Ahad (07/02/2021), Pengurus HMI Komisariat Hasyim Asya’ari mencoba mensikapi
hal ini. Mereka berupaya menjawab tantangan tersebut dengan melaksanaka Latihan
Kader 1 yang bertempat di Wisma Djakfar Sampangan.
M.
Fachrul Hudallah selaku Ketua Umum HMI Komisariat Hasyim As’ari memberikan
alasan terkait pelaksanakan LK 1 itu.
“LK
(Latihan Kader) 1 merupakan pengaderan awal. Ketika pandemi (pengaderan itu) tidak
boleh berhenti”
”Kita
(pengurus) ingin melanjutkan perkaderan, jangan sampai di masa pandemi kita menjadi
lemah. Justru (saat ini) kita sedang diuji, bagaimana kita membuat sesutu lebih
inovatif. Bagaimana kita tetap mengadakan LK 1,” lanjutnya.
Sekilas
info. Sekitar pertengahan tahun lalu di Semarang atau mungkin di beberapa
wilayah lain di Indonesia, muncul ragam alternatif pengadaren LK 1. Isu utamanya
tentang training online dan offline.
“Dulu
kita pernah diguncangkan dengan online atau offline. Nah kita
memilih online karena kita merasa eksistensinya lebih dapat.”
Dan
pelaksanaan LK 1 kemarin pun bukan tanpa kendala.
“Ada
kendalanya. Banyak yang daftar sedikit yang datang karena takut (pandemi). Kedua,
pengurus masih banyak yang pulang kampung sehingga kami lumayan kerepotan. Ketiga
secara kuantitas kita belum dapat tapi dalam hal kualitas sudah dapat.”
Semua
tentu sepakat tentang kebutuhan himpunan terutama kader. Oleh karenanya kebutuhan
terhadap kader ini tidak boleh dianggap enteng. Sebab siapakah penerus himpunan
di masa depan nanti?.
Editor
: Muhamad Irsad Satriya
0 Komentar