Doa |
Salah satu doa yang banyak
direkomendasikan para ulama adalah doa kamilin. Ia merupakan doa yang dibacakan
selepas melaksanakan salat tarawih pada bulan Ramadan. Doa ini berisi tentang
anjuran-anjuran untuk menunaikan salat, zakat, sedekah, dan lain-lain.
Mengutip dari laman nu.or.id, tentang
petunjuk salat tarawih mengacu pada hadits:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni
baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Syekh
Khatib al-Syarbini dalam Mughni al-Muhtaj menjelaskan bahwa ulama sepakat
soal makna “qâma ramadlâna” di dalam hadits tersebut diarahkan pada
shalat tarawih.
Doa kamilin sebetulnya merupakan doa yang
tidak tertulis dalam al-Qur’an maupun hadits. Namun telah banyak dijelaskan
oleh para ulama bahwa membaca doa apapun selagi maknanya tidak salah maka
diperbolehkan, termasuk doa kamilin yang memiliki keistimewa makna.
Berikut do’a kamilin.
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا
بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ.
وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ.
وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ.
وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ.
وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى
الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ.
وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ.
وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ.
بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ
أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ
اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ
الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى
اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya:
"Ya Allah, jadikanlah kami
orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang
memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu,
yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari
kebatilan, yang zuhud di dunia,
yang menyenangi akhirat, yang ridha
dengan qadla-Mu (ketentuan-mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas
segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad,
pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam
surga,
yang selamat dari api neraka, yang duduk
di atas ranjang kemuliaan yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan
berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan
gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari
kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah
teman yang terbaik.
Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah,
dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam
yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima
amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka
dan ditolak amalnya.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas
junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat
rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji
bagi Allah Tuhan semesta alam." (Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar,
Cetakan Al-Aidrus, Jakarta).
Dahsyatnya Doa Para Nabi, Syamsuddin Noor,
S.Ag.
0 Komentar